Gak Mau Jadi Mahasiswa ( ? )
Oleh : Yusi Fadhilah Ananda
“Gak
Mau Jadi Mahasiswa”
Itu
kataku setelah lulus dari pesantren. Ketika aku masih tetap teguh dengan
pendirianku yaitu merantau ke Jawa Timur. Akan tetapi orang tuaku tidak
mengizinkannya.
Aku
memiliki prinsip, yaitu “mondok sampe nikah, ngaji sampe mati” . Ya,
tujuanku merantau ke Jawa Timur karna ingin meneruskan pesantrenku di sana.
Mungkin,
kalo sekarang aku merantau ke Jawa, aku ga bakal kenal sama Institut Daarul
Quran, aku ga bakal kenal sama yang namanya tugas-tugas membuat makalah,
presentasi, dan lain sebagainya. Tapi Allah Maha Adil, Allah tahu mana yang
terbaik untuk hambanya.
Lalu
awalnya bagaimana ? berat ga? Tentu, sangat berat. Tapi seiring berjalannya
waktu, Allah memberiku jawaban-jawaban atas kegelisahanku selama ini.
Aku
mulai menyadari bahwa aku seorang mahasiswi ketika aku memasuki semester 3, di
situ Allah mengirimkan seseorang yang membuatku sadar akan posisi dan kewajibanku. Dan semakin hari, aku
mulai belajar untuk berdamai dengan
diriku sendiri, berdamai dengan keadaan dan belajar menerima kenyataan.
Satu
takdir akan menjadi takdir yang lebih baik ketika kekecewaan telah berhasil
kamu ikhlaskan. Dan kini mengerti bahwa Allah menaruhku di tempat yang sekarang
itu bukan suatu kebetulan, melainkan suatu ketetapan yang sudah Allah tuliskan
untukku.
Entah
bagaimana nanti ke depannya, yang jelas tugas kita sebagai mahasiswa itu
belajar dan berdoa. Belajar melatih skill, mengembangkan pengetahuan dan
berorganisasi.
Aku
bersyukur dengan apa yang telah Allah takdirkan padaku saat ini. Aku jadi
belajar tentang banyak hal, belajar mengasah kemampuan yang aku bisa serta
bertemu dengan orang-orang hebat di sini.
Tuhan,
aku tunggu kejutanmu selanjutnya 😊
0 Komentar